Memandang Konflik Iran Israel
Sedang hot, banyak mata memandang dengan hati was-was, mau ada apa ini?. Perseteruan Israel dan Iran dengan dua kali sudah Iran meliuncurkan rudal-rudalnya pada April dan awal Oktober ini. Sejauh mana kerusakaan yang dialami Israel, tentu hak negara tersebut untuk menutup-nutupinya. Konflik Iran Israel ini sungguh mendebarkan.
Seperti kita ketahui bersama Konflik Iran Israel di Timur Tengah sudah berlangsung lama. Sejak masa Ayatolah Khomeini hingga Ayatolah Khamenei yang kita kenal julukan akrabnya adalah Rahbar. Palestina negara yang dulunya aman dan damai menjadi ajang konflik berdarah-darah sejak berdirinya Negara Israel yang tak lain dan tak bukan adalah Provinsi dari Amerika Serikat atau mungkin hanyalah pangkalan militer Amerika saja. Plus dengan sekutu-sekutunya yang dalam satu organisasi besar NATO.
Tidak ada kedamaian di wilayah ini. Sepuluh tahun yang lalu muncul ISIS yang menggemparkan dunia. Muslim terkaget-kaget, kok bisa ya ada negara Islam macam itu. Ternyata kita tahu semua bahwa itu ada maksudnya dan hanya menggunakan label Negara Islam untuk mencoret wajah Islam yang sesungguhnya. Islam yang teduh untuk bernaung dan melayari kehidupan sungguh sulit dibayangkan karena selalu saja dicap bahkan diciptkan aktor-aktor untuk merusaknya.
Sejarah Konflik Iran Israel
Iran sebagai negara Islam dan kebetulan Syiah menjadi ruhnya, yang hampir 90% mayoritas rakyat Iran menganut Syiah Imamiyah. Sejak setelah Perang Iran - Irak memiliki hubungan dekat dengan Hizbulah, sebuah gerakan sosial kemasyarakatan yang kemudian menjadi Partai bahkan memiliki kekuatan militer di Lebanon. Ada banyak rujukan yang mengindikasikan bahwa Hizbullah adalah proksi Iran atau bahkan buatan Iran.
Demikian juga Hamas, sebuah kekuatan sosial kemasyarakatan di Palestina yang juga memiliki kekuatan militer memiliki hubungan dengan Iran. Sekarang adalagi Houthi yakni kekuatan sosial kemasyarakatan dan militer di Yaman yang memiliki hubungan erat juga dengan Iran.
Dengan gencar, meskipun dengan kekuatan terbatas tiga kekuatan itu yakni Hizbulloh, Houthi dan Hamas melakukan protes kepada Israel. Protesnya pun tidak tanggung-tanggung yakni dengan kekuatan senjata dan militer. Tentu hal ini ada alasannya, karena kesewenang-wenangan Israel, dan kebengisan penjajahan yang mengambil tanah negara Palestina dengan cara keji dan tidak berperikemanusiaan. Hal ini pun sangat mafhum dan diketahui oleh dunia bagaimanapun kampanye dan pidato para pemimpin Israel yang mengatakan sebaliknya.
Saat ini ketegangan memuncak karena Ismail Haniyeh, Pimpinan Hamas, di bunuh di Teheran oleh Israel. Dan Pemimpin Hizbulloh Hasan Nasrallah di bom di Beirut selatan dengan Bom berkekuatan besar yang menembus hingga bunker beliau. Kemarahan Iran sudah pada batasnya, maka Iran pun melancarakan serangan misil balistik dengan kecepatan hipersonik ke arah Israel sejumlah 180 misil Fatah 2 yang kata Israel tidak menimbulkan kerusakan. Namun Israel akan membalas dengan keras.
Nah aksi saling balas inilah yang membuat banyak orang memandang Konflik Iran Israel ini dengan berdebar-debar. Bagaimana kelanjutannya ....
Comments
Post a Comment